Protokol ini disusun sebagai panduan standar untuk pengambilan, pengepakan, dan pengiriman sampel lalat dalam berbagai keperluan, termasuk penelitian entomologi forensik, survei biodiversitas, penelitian vektor penyakit, atau untuk keperluan identifikasi taksonomi. (Sumber foto: istinewa).
Oleh: Arda Dinata
REFERENSI SANITARIAN - Lalat (Ordo Diptera) merupakan salah satu kelompok serangga dengan keanekaragaman tinggi yang memiliki nilai penting dalam berbagai bidang
Daftar Isi
- Pendahuluan
- Persiapan dan Peralatan
- Protokol Pengambilan Sampel
- Protokol Pengepakan Sampel
- Protokol Pengiriman Sampel
- Pertimbangan Khusus
- Dokumentasi dan Pencatatan
- Referensi
Pendahuluan
Protokol ini disusun sebagai panduan standar untuk pengambilan, pengepakan, dan pengiriman sampel lalat dalam berbagai keperluan, termasuk penelitian entomologi forensik, survei biodiversitas, penelitian vektor penyakit, atau untuk keperluan identifikasi taksonomi. Keberhasilan analisis laboratorium sangat bergantung pada kualitas sampel yang diterima, sehingga penanganan sampel yang tepat sejak pengambilan hingga pengiriman menjadi sangat penting.
Lalat (Ordo Diptera) merupakan salah satu kelompok serangga dengan keanekaragaman tinggi yang memiliki nilai penting dalam berbagai bidang, seperti:
- Entomologi forensik (estimasi waktu kematian)
- Pengendalian vektor penyakit
- Studi biodiversitas
- Bioindikator kualitas lingkungan
Protokol ini dapat diadaptasi sesuai dengan tujuan spesifik pengambilan sampel dan jenis lalat yang menjadi target.
Persiapan dan Peralatan
Peralatan Dasar
- Alat Pengambilan:
- Jaring serangga (insect net) dengan diameter 30-40 cm
- Aspirator serangga manual atau baterai
- Perangkap lalat (berbagai jenis sesuai target)
- Pinset entomologi (ujung halus dan tumpul)
- Kuas halus (ukuran 00-2)
- Wadah Penyimpanan:
- Botol koleksi (vial) berbagai ukuran dengan tutup kedap
- Amplop entomologi segitiga
- Kotak spesimen
- Botol pembunuh (killing jar) berisi etil asetat
- Pipet Pasteur
- Media Pengawet:
- Etanol 70-95% (sesuai kebutuhan)
- Etil asetat
- Silica gel (untuk sampel kering)
- RNAlater (untuk analisis molekuler)
- Alat Pelindung Diri:
- Sarung tangan latex/nitrile
- Masker wajah
- Jas laboratorium
- Pelindung mata (jika diperlukan)
- Peralatan Dokumentasi:
- Buku catatan lapangan tahan air
- Pensil dan pulpen tahan air
- Kamera (untuk dokumentasi habitat)
- Label tahan air
- GPS (untuk pencatatan koordinat)
Persiapan Sebelum Pengambilan Sampel
- Tentukan tujuan pengambilan sampel dengan jelas
- Lakukan riset awal mengenai habitat dan perilaku spesies target
- Persiapkan izin pengambilan sampel jika diperlukan
- Periksa kondisi semua peralatan
- Siapkan solusi pengawet dalam jumlah yang cukup
- Persiapkan sistem pengkodean dan pelabelan sampel
Protokol Pengambilan Sampel
Metode Pengambilan Berdasarkan Tujuan
1. Untuk Entomologi Forensik
- Metode: Pengambilan langsung dari jenazah/bangkai atau perangkap di sekitar lokasi
- Prosedur:
- Dokumentasikan kondisi jenazah/bangkai dan lingkungan sekitar
- Catat suhu tubuh, suhu lingkungan, dan kondisi mikrohabitat
- Kumpulkan sampel lalat dewasa menggunakan jaring atau aspirator
- Kumpulkan telur, larva, dan pupa dari berbagai area tubuh
- Simpan sebagian larva hidup untuk dipelihara hingga dewasa
- Simpan sebagian larva dalam air panas (≥80°C) selama 30 detik sebelum dipindahkan ke etanol 70-80%
2. Untuk Survei Biodiversitas
- Metode: Perangkap Malaise, perangkap jatuh, jaring sapuan, perangkap umpan
- Prosedur:
- Tentukan titik sampling dengan metode yang sesuai (transek, acak, dsb)
- Pasang perangkap Malaise di lokasi strategis (tepi hutan, koridor alami)
- Gunakan umpan sesuai dengan kelompok lalat target
- Lakukan sampling pada waktu aktif lalat target (pagi/sore/malam)
- Kumpulkan sampel dengan interval waktu tertentu
- Simpan dalam etanol 80-95% untuk preservasi DNA
3. Untuk Penelitian Vektor Penyakit
- Metode: Light trap, perangkap CO₂, perangkap umpan manusia/hewan
- Prosedur:
- Pasang perangkap di lokasi dengan kecenderungan keberadaan vektor
- Untuk CDC light trap, pasang pada ketinggian 1,5-2 meter
- Untuk perangkap CO₂, gunakan es kering dalam wadah terisolasi
- Operasikan perangkap selama periode aktivitas vektor
- Kumpulkan sampel dalam interval tertentu (4-12 jam)
- Simpan dalam kondisi dingin jika diperlukan untuk isolasi patogen
Prosedur Pengambilan Sampel Umum
- Sampel Lalat Dewasa Hidup:
- Gunakan jaring serangga dengan gerakan menyapu cepat
- Putar ujung jaring untuk menjebak serangga
- Pindahkan ke botol pembunuh atau langsung ke wadah pengawet
- Alternatif: gunakan aspirator untuk spesimen kecil
- Sampel Lalat Dewasa untuk Preservasi Kering:
- Bunuh dengan botol pembunuh berisi etil asetat
- Jangan menunggu terlalu lama dalam botol pembunuh (maksimal 30 menit)
- Pindahkan ke amplop segitiga atau pin pada kotak spesimen
- Pengambilan Larva dan Pupa:
- Gunakan pinset atau sendok untuk mengumpulkan larva
- Ambil sebagian substrat tempat larva ditemukan
- Untuk pupa, kumpulkan dengan hati-hati beserta beberapa substrat sekitarnya
- Jika untuk pemeliharaan: simpan dalam wadah dengan ventilasi dan substrat lembab
- Jika untuk preservasi: rebus dalam air panas (≥80°C) selama 30 detik, lalu pindahkan ke etanol 70%
- Pengambilan Telur:
- Gunakan kuas halus yang sedikit dibasahi
- Pindahkan dengan hati-hati ke wadah mikroskopis
- Untuk preservasi: gunakan etanol 70-80%
- Untuk pemeliharaan: simpan pada substrat lembab yang sesuai
Protokol Pengepakan Sampel
Pengepakan Berdasarkan Metode Preservasi
1. Sampel Basah (dalam Cairan Pengawet)
- Wadah Primer:
- Gunakan vial/botol kaca atau plastik berkualitas tinggi dengan tutup kedap
- Pastikan tutup memiliki seal untuk mencegah kebocoran
- Isi wadah dengan etanol 70-80% hingga menutupi sampel sepenuhnya
- Sisakan ruang udara sekitar 10-20% dari volume total
- Tambahkan label internal menggunakan pensil atau tinta tahan alkohol
- Prosedur Pengepakan:
- Segel tutup vial dengan parafilm
- Bungkus vial dengan kapas atau material penyerap
- Tempatkan dalam kantong plastik ziplock
- Susun dalam wadah sekunder dengan penyerap goncangan
2. Sampel Kering
- Wadah Primer:
- Gunakan amplop segitiga untuk spesimen kecil
- Kotak spesimen dengan pin untuk spesimen yang diawetkan
- Tambahkan silica gel dalam wadah tertutup
- Prosedur Pengepakan:
- Pastikan spesimen kering sempurna
- Tempatkan dalam wadah kedap udara
- Tambahkan silica gel dalam kantong terpisah
- Tambahkan kapas atau bahan penyangga untuk mencegah pergerakan
- Segel wadah dengan rapat
3. Sampel untuk Analisis Molekuler
- Wadah Primer:
- Gunakan tabung mikrosentrifugasi (microtube) 1.5-2 ml
- Isi dengan RNAlater atau etanol absolut/95%
- Pastikan sampel terendam sempurna
- Label dengan marker tahan air atau label khusus
- Prosedur Pengepakan:
- Segel tabung dengan parafilm
- Tempatkan dalam rak microtube
- Kemas dalam kantong plastik kedap air
- Tambahkan cool pack jika diperlukan (tidak membeku)
Pelabelan Sampel
- Informasi Minimal pada Label:
- ID unik sampel
- Tanggal pengambilan (format: DD-MM-YYYY)
- Lokasi (dengan koordinat GPS jika tersedia)
- Nama kolektor
- Metode pengambilan
- Habitat/substrat
- Material Label:
- Untuk sampel basah: kertas khusus tahan alkohol atau kertas perkamen
- Untuk sampel kering: kertas karton atau kertas label standar
- Tulisan menggunakan pensil atau tinta tahan alkohol
- Penempatan Label:
- Label internal: ditempatkan di dalam wadah primer
- Label eksternal: ditempelkan pada bagian luar wadah
- Informasi pada kedua label harus identik
Protokol Pengiriman Sampel
Persiapan Dokumen
- Dokumen Wajib:
- Surat pengantar (cover letter)
- Daftar inventaris sampel (packing list)
- Formulir deklarasi bahan biologis
- Izin pengiriman/pengambilan sampel (jika diperlukan)
- Material Transfer Agreement (MTA) jika diperlukan
- Informasi dalam Surat Pengantar:
- Identitas pengirim dan penerima
- Tujuan pengiriman sampel
- Deskripsi singkat sampel
- Metode preservasi yang digunakan
- Penanganan khusus yang diperlukan
- Kontak darurat
Pengemasan untuk Pengiriman
- Prinsip Triple Packaging:
- Wadah Primer: Berisi sampel langsung (vial, tabung, amplop)
- Wadah Sekunder: Tahan bocor, berisi wadah primer dan material penyerap
- Wadah Tersier: Kotak pengiriman luar yang kuat dengan label yang sesuai
- Untuk Sampel Basah:
- Tempatkan vial dalam kantong ziplock
- Tambahkan material penyerap (vermiculite, kapas) dalam wadah sekunder
- Pastikan volume cairan pengawet tidak melebihi batas yang diizinkan (biasanya <30 ml per wadah)
- Lengkapi dengan label cairan berbahaya jika diperlukan
- Untuk Sampel Kering:
- Kemas dalam wadah kedap udara
- Tambahkan pengering (silica gel) dalam kantong terpisah
- Tambahkan material penyangga untuk mencegah goncangan
- Beri label "Fragile - Handle with Care"
- Untuk Sampel Beku atau Dingin:
- Gunakan kotak stirofoam atau cool box
- Tambahkan ice pack atau dry ice sesuai kebutuhan
- Sertakan termometer indikator jika perlu
- Beri label suhu penyimpanan yang direkomendasikan
Pengiriman dan Tracking
- Pemilihan Jasa Pengiriman:
- Pilih jasa pengiriman yang memiliki pengalaman dengan material biologis
- Pastikan jasa pengiriman menawarkan pelacakan (tracking)
- Pertimbangkan waktu transit yang dibutuhkan
- Hindari pengiriman jelang akhir pekan atau libur
- Notifikasi:
- Informasikan penerima mengenai jadwal pengiriman
- Berikan nomor pelacakan kepada penerima
- Koordinasikan waktu penerimaan untuk memastikan penanganan yang tepat
- Pemberitahuan Khusus:
- Tempatkan label "Biological Specimen - No Commercial Value" pada bagian luar
- Tambahkan label orientasi "This Side Up" jika diperlukan
- Sertakan petunjuk penanganan khusus di bagian luar kemasan
Pertimbangan Khusus
Berdasarkan Jenis Lalat
- Lalat Kecil dan Rapuh (Ceratopogonidae, Chironomidae):
- Simpan dalam etanol 80-95% untuk preservasi struktur
- Hindari penggunaan formalin
- Gunakan wadah yang lebih kecil untuk mengurangi kerusakan
- Tambahkan kapas dalam wadah untuk mengurangi goncangan
- Lalat Metalik (Calliphoridae, Chrysomyia):
- Dokumentasikan warna saat pengambilan (fotografi)
- Pertimbangkan pengawetan kering untuk mempertahankan warna metalik
- Jika menggunakan etanol, ganti cairan setelah 24 jam pertama
- Lalat Besar (Tabanidae, Tachinidae):
- Pertimbangkan pin serangga untuk spesimen kering
- Gunakan wadah yang lebih besar untuk spesimen basah
- Pertimbangkan pembuatan preparat untuk sayap dan bagian diagnostik lainnya
Kondisi Lingkungan Khusus
- Iklim Tropis dengan Kelembapan Tinggi:
- Gunakan silica gel lebih banyak untuk sampel kering
- Tingkatkan konsentrasi etanol (80-95%)
- Ganti cairan pengawet setelah 24-48 jam pertama
- Lakukan pengeringan sampel dengan hati-hati sebelum pengepakan
- Lingkungan Gurun/Kering:
- Hindari pengeringan berlebihan pada sampel basah
- Pastikan segel wadah sempurna untuk mencegah penguapan
- Pertimbangkan penggunaan gliserin (5-10%) dalam etanol untuk sampel basah
- Area Terpencil dengan Akses Terbatas:
- Prioritaskan metode preservasi yang tahan lama
- Siapkan cadangan bahan pengawet
- Pertimbangkan metode alternatif (pengeringan, kartu FTA)
- Dokumentasikan dengan detail untuk mendukung identifikasi
Dokumentasi dan Pencatatan
Informasi Minimal yang Harus Dicatat
- Data Lokasi:
- Koordinat GPS (format: DD.DDDD°)
- Elevasi (meter di atas permukaan laut)
- Deskripsi habitat (tipe vegetasi, kondisi tanah)
- Mikro-habitat tempat pengambilan sampel
- Data Temporal:
- Tanggal pengambilan (DD-MM-YYYY)
- Waktu pengambilan (format 24 jam)
- Durasi pengambilan sampel
- Kondisi cuaca saat pengambilan
- Data Metode:
- Teknik pengambilan yang digunakan
- Tipe perangkap dan umpan (jika relevan)
- Durasi pemasangan perangkap
- Cairan pengawet yang digunakan
- Data Ekologi:
- Asosiasi dengan organisme lain
- Substrat tempat ditemukan
- Perilaku saat pengambilan
- Kelimpahan relatif
Format Pencatatan
- Buku Lapangan:
- Gunakan buku catatan tahan air
- Tulis dengan pensil atau pulpen tahan air
- Buat sistem pengindeksan yang jelas
- Dokumentasikan dengan sketsa jika diperlukan
- Sistem Digital:
- Gunakan aplikasi pengumpulan data mobile jika tersedia
- Backup data secara berkala
- Sinkronkan dengan database pusat jika memungkinkan
- Kaitkan foto dengan catatan pengambilan sampel
- Fotografi:
- Ambil foto habitat secara umum
- Foto mikro-habitat dengan skala
- Dokumentasi specimen in-situ jika memungkinkan
- Catat nomor foto dalam buku lapangan
Referensi
- Amendt, J., Campobasso, C. P., Gaudry, E., Reiter, C., LeBlanc, H. N., & Hall, M. J. (2007). Best practice in forensic entomology—standards and guidelines. International Journal of Legal Medicine, 121(2), 90-104.
- Byrd, J. H., & Castner, J. L. (Eds.). (2010). Forensic entomology: the utility of arthropods in legal investigations. CRC press.
- Martin-Vega, D., & Hall, M. J. (2016). Estimating the age of Calliphora vicina eggs (Diptera: Calliphoridae): determination of embryonic morphological landmarks and preservation of egg samples. International Journal of Legal Medicine, 130(3), 845-854.
- Nagy, Z. T. (2010). A hands-on overview of tissue preservation methods for molecular genetic analyses. Organisms Diversity & Evolution, 10(1), 91-105.
- Prendini, L., Hanner, R., & DeSalle, R. (2002). Obtaining, storing and archiving specimens and tissue samples for use in molecular studies. Techniques in molecular systematics and evolution, 176-248.
- World Health Organization. (2020). Guidance on regulations for the transport of infectious substances 2019–2020. World Health Organization.
- Grootaert, P., Pollet, M., Dekoninck, W., & van Achterberg, C. (2010). Sampling insects: General techniques, strategies and remarks. Manual on Field Recording Techniques and Protocols for All Taxa Biodiversity Inventories, 377-399.
- Dillon, N., Austin, A. D., & Bartowsky, E. (1996). Comparison of preservation techniques for DNA extraction from hymenopterous insects. Insect Molecular Biology, 5(1), 21-24.
- Gilbert, M. T. P., Moore, W., Melchior, L., & Worobey, M. (2007). DNA extraction from dry museum beetles without conferring external morphological damage. PLoS One, 2(3), e272.
- Moreau, C. S., Wray, B. D., Czekanski-Moir, J. E., & Rubin, B. E. (2013). DNA preservation: a test of commonly used preservatives for insects. Invertebrate Systematics, 27(1), 81-86.
Dapatkan Informasi tentang: REFERENSI DUNIA SANITARIAN & KESEHATAN LINGKUNGAN (Kesehatan lingkungan, dasar keslling, hyperkes, lingkungan fisik, sampah, rumah sehat, promkes, profesi sanitarian, sanitai makanan, sanitasi tempat umum, vektor penyakit dan binatang pengganggu) hanya di: https://www.referensi.insanitarian.com/
Jangan ragu untuk memberikan komentar di bawah artikel ini dan mengikuti kami di saluran WhatsApp "ProduktifMenulis.com (Group)" dengan klik link ini: WhatsApp ProduktifMenulis.com (Group) untuk mendapatkan info artikel terbaru dari website ini.
Arda Dinata adalah Sanitarian Ahli & Penanggung Jawab Laboratorium Kesehatan Lingkungan, Tinggal di Pangandaran - Jawa Barat.www.ArdaDinata.com: | Share, Reference & Education |