![]() |
Sampel lingkungan didianalisis di laboratorium. (Sumber: freepik.com) |
Selama pemeriksaan lapangan, sanitarian juga akan mengambil sampel dari lingkungan, air, makanan, dan permukaan untuk dianalisis di laboratorium. Pengambilan sampel ini penting untuk menentukan tingkat keamanan dan kebersihan, serta untuk mendeteksi adanya kontaminasi atau bahaya kesehatan potensial.
Oleh: Arda Dinata
Seorang sanitarian adalah sosok yang berperan penting dalam menjaga kesehatan masyarakat. Mereka bertanggung jawab untuk memastikan kebersihan lingkungan, keamanan pangan, dan kualitas air, serta melakukan berbagai tindakan preventif untuk mencegah penyakit menular. Namun, sedikit yang tahu tentang keseharian mereka di balik layar. Mari kita telusuri kegiatan sehari-hari seorang sanitarian, mulai dari kerja lapangan hingga analisis laboratorium.
1. Pemeriksaan Lapangan
Hari dimulai dengan pemeriksaan lapangan di berbagai lokasi. Sanitarian akan mengunjungi tempat-tempat seperti restoran, pabrik makanan, fasilitas kesehatan, dan instalasi sanitasi untuk memeriksa kepatuhan terhadap standar sanitasi dan kebersihan. Mereka akan memeriksa kebersihan tempat, pengolahan limbah, dan pemeliharaan sanitasi secara keseluruhan.
2. Pengambilan Sampel
Selama pemeriksaan lapangan, sanitarian juga akan mengambil sampel dari lingkungan, air, makanan, dan permukaan untuk dianalisis di laboratorium. Pengambilan sampel ini penting untuk menentukan tingkat keamanan dan kebersihan, serta untuk mendeteksi adanya kontaminasi atau bahaya kesehatan potensial.
3. Analisis Laboratorium
Setelah mengumpulkan sampel, sanitarian akan melakukan berbagai jenis analisis di laboratorium. Mereka akan menguji sampel untuk bakteri, virus, bahan kimia berbahaya, dan kontaminan lainnya yang dapat membahayakan kesehatan masyarakat. Hasil analisis ini akan digunakan untuk menentukan apakah suatu tempat atau produk memenuhi standar sanitasi yang ditetapkan.
4. Penilaian Risiko dan Perencanaan Tindakan
Berdasarkan hasil pemeriksaan lapangan dan analisis laboratorium, sanitarian akan menilai risiko kesehatan masyarakat dan merencanakan tindakan yang diperlukan. Mereka dapat merekomendasikan perbaikan atau perubahan dalam praktik sanitasi, memberikan saran kepada pemilik usaha atau otoritas kesehatan setempat, dan mengambil langkah-langkah preventif untuk mencegah penyebaran penyakit.
5. Pemberian Edukasi dan Penyuluhan
Selain melakukan tugas-tugas teknis, sanitarian juga bertanggung jawab untuk memberikan edukasi dan penyuluhan kepada masyarakat tentang praktik sanitasi yang baik. Mereka akan mengadakan seminar, lokakarya, dan kampanye penyuluhan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya kebersihan dan kesehatan lingkungan.
6. Pemantauan dan Evaluasi
Seorang sanitarian tidak hanya bertugas melakukan inspeksi sekali saja, tetapi juga melakukan pemantauan dan evaluasi berkelanjutan terhadap lingkungan dan praktik sanitasi di wilayah mereka. Mereka akan melakukan kunjungan rutin ke tempat-tempat yang telah mereka inspeksi sebelumnya untuk memastikan bahwa standar sanitasi terus dipatuhi.
7. Kolaborasi dengan Pihak Terkait
Kegiatan seorang sanitarian juga melibatkan kerjasama dengan berbagai pihak terkait, termasuk petugas kesehatan, ahli lingkungan, otoritas kesehatan masyarakat, dan pemilik usaha. Kolaborasi ini penting untuk meningkatkan efektivitas upaya pencegahan dan pengendalian penyakit.
Dari pemeriksaan lapangan hingga analisis laboratorium, seorang sanitarian menjalankan tugasnya dengan teliti dan penuh tanggung jawab demi menjaga kesehatan dan keselamatan masyarakat.
Arda Dinata adalah Sanitarian Ahli & Penanggung Jawab Laboratorium Kesehatan Lingkungan, Tinggal di Pangandaran - Jawa Barat.www.ArdaDinata.com: | Share, Reference & Education |




